Starring: Vikry Setiawan, Lukman Sardi, Rendy Ahmad, Nazriel Ilham, Azwir Fitrianto, Nugie, Mathias Muchus
Melanjutkan seri pertama, film ini
menceritakan tentang masa remaja Ikal (Vikri Setiawan), satu dari Laskar Pelangi,
dan perjuangannya meraih mimpi. Bersama Arai (Rendy Ahmad), saudara sepupunya
yang yatim piatu, Ikal melewati hari-harinya dengan penuh semangat, penuh
sejuta mimpi. Ada pula Jimbron (Azwir Fitrianto), sahabat mereka yang gagap
juga sebatang kara namun mampu memberi warna yang indah. Dari pelosok Kepulauan
Belitung yang jauh dari hingar bingar kota mereka bermimpi bisa menaklukkan
dunia.
Selepas SMP tiga sahabat itu
terpaksa meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan di Manggar,
dimana terdapat satu-satunya SMA di Kepulauan itu. Tinggal di rumah kos di gang
kecil di samping gedung bioskop, tak jarang ketiganya tergoda ingin menonton
film dewasa yang judul dan posternya menggoda iman. Ikal, Arai dan Jimbron begitu
kompak. Mereka belajar dan bandel bersama. Sering berprestasi tapi pernah pula
dihukum bersama.
Di SMA Manggar itu ada satu guru
muda yang menjadi favorit para murid. Itu karena Pak Balia (Nugie), guru itu,
tak pernah lelah memberi semangat untuk terus bermimpi. Ia juga menunjukkan
impian tertinggi yang begitu mengispirasi tiga sahabat kita, untuk terus
belajar hingga ke negeri dengan pendidikan paling maju di dunia, Paris. Sejak
itu, Arai mengarahkan dua sahabatnya untuk lebih rajin belajar dan bekerja.
Mereka menabung ilmu dan rupiah agar bisa mewujudkan impian, pertama kuliah di
Jakarta lalu kemudian bekerja untuk biaya ke Paris dan meraih gelar tertinggi.
Namun, tidak semuanya rencana
berjalan mulus tanpa hambatan. Ada masa dimana Ikal begitu marah dan lelah pada
hidupnya, hingga pergi begitu saja meninggalkan semua mimpinya. Ikal baru
menyadari kesalahannya saat ia melihat kekecewaan di wajah ayahnya (Mathias Muchus) yang begitu
membanggakannya. Menyesal saja tidak cukup, Ikal berjanji ia tidak akan pernah
lagi menyerah, demi ayah yang sangat dicintainya.
Ketika akhirnya Ikal dan Arai
berhasil meraih satu mimpi, yakni kuliah di UI Jakarta, bukan berarti masalah
selesai. Tinggal di kota besar tidak seindah bayangan. Mencari pekerjaan di
Jakarta juga tidaklah mudah, pun bagi Sarjana Ekonomi seperti mereka. Ikal
(Lukman Sardi) terdampar di kantor pos sebagai petugas penyortir surat. Sedang
Arai (Nazriel Ilham) menghilang entah kemana.
Diadaptasi dari buku tetralogi
berjudul sama, film ini bisa dibilang sukses. Harapannya semakin banyak anak
muda yang berani bermimpi dan tak kenal lelah berjuang mewujudkan mimpi.
Siapapun bisa. Ikal dan Arai hanyalah contoh kecil. Siapapun wajib menonton
film yang sangat berbobot ini. Ada haru dan aneka ilmu didalamnya. Satu lagi,
melihat pertemuan Ikal dan Arai setelah lama berpisah benar-benar melegakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar