Translate

Jumat, 14 Maret 2014

A Beautiful Mind (2001)

Starring: Russell Crowe, Ed Harris, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, Paul Bettany

Tahun 1947, John Nash (Russell Crowe) memulai pendidikannya di bidang matematika di Princeton University. Bersama banyak para jenius yang berlomba-lomba menerbitkan buku, bahkan melakukan riset dan penemuan yang berarti bagi dunia, Nash pun berjuang untuk menemukan ide asli yang berbeda yang bisa membuatnya menonjol. Alih-alih belajar di kelas, Nash lebih banyak melakukan penelitian di lapangan. Namun, pada akhirnya Nash berhasil membuktikan pada dunia dan berhasil mencapai cita-citanya untuk menjadi bagian dari Wheleer Laboratory yang bergengsi.
Meski demikian, hubungan Nash dengan manusia tidak sebaik hubungannya dengan buku. Satu-satunya sahabat adalah Herman Charles (Paul Bettany), teman sekamarnya di kampus. Jika diperhatikan, ada yang janggal dari Charles, selain tidak sungguh-sungguh belajar sebagaimana mahasiswa Princeton yang lain, Charles juga sering datang dan pergi sesuka hati. Dan dengan wanita, Nash malah pernah ditampar, sehingga membuatnya trauma untuk mendekati wanita. Tapi tidak dengan Alicia (Jennifer Connelly), mahasiswi cantik yang tidak kalah cerdas yang kemudian menjadi istrinya.

Suatu ketika, setelah sukses memecahkan kode yang diminta Pentagon, Nash ditunjuk menjadi agen rahasia oleh William Parcher (Ed Harris) yang disebutnya Big Brother. Pekerjaan yang rumit dengan resiko tinggi membuat Nash begitu ketakutan. Ditambah kondisi istrinya yang sedang hamil, membuat Nash ingin mundur. Namun Parcher menolak bahkan mengancamnya.

Di lain waktu, Nash malah ditahan oleh Dr Rosin (Christopher Plummer), ahli kejiwaan yang mengatakan Nash mengidap schizophrenia, gangguan jiwa dengan gejala paranoid dan halusinasi yang berlebihan. Dari sini kesetiaan Alicia diuji. Ketika hampir semua orang menganggap Nash gila, Alicia tetap mendukung dan dengan rasional menunjukkan pada Nash perbedaan antara imajinasi dan kenyataan.

Ada masa dimana Nash sengaja tidak mengkonsumsi obat sebagaimana seharusnya, yang kemudian mengantarnya pada masalah dan bagaimana menyelesaikannya. Sampai pada masa ia berani bersosialisasi dengan kembali ke kampus. Nash berhasil mengabaikan delusinya. Bukan itu saja, dunia pun mengakui keberhasilannya atas berbaagai penemuannya sehingga pada tahun 1994, Nash dianugerahi Nobel.

Inspirasional. Sama seperti Nash, film ini juga sangat cerdas. Meski agak sedikit berat tapi mampu membuat mata tak berkedip. A beautiful mind, benar-benar indah. Menyentuh tapi tak membuat iba. Malah membuat takjub dan menimbulkan keinginan untuk belajar terus dan terus. Bahwa menjadi jenius itu anugrah. Tapi dengan ketekunan siapapun bisa. Dan sebagai makhluk sosial, manusia perlu bersosialisasi, agar terjaga kemanusiaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar