Translate

Rabu, 14 Agustus 2013

Minggu Pagi di Victoria Park (2010)

Starring: Lola Amaria, Titi Sjuman, Donny Damara, Donny Alamsyah



TKI dan TKW yang banyak disebut sebagai Pahlawan Devisa, siapa yang tahu kehidupan mereka sebenarnya di negri orang? Film ini cukup vulgar membahas soal itu.
Mayang (Lola Amaria) terpaksa berangkat ke Hong Kong untuk mencari adiknya, Sekar (Titi Sjuman), yang lebih dulu menjadi TKW disana, tapi tak terdengar lagi kabarnya beberapa bulan terakhir. Di Hong Kong, di sela-sela pekerjaannya sebagai PRT, Mayang juga mencoba mengorek info tentang Sekar dari teman-temannya sesama TKW. Seperti diketaahui bersama, para TKW dari Indonesia banyak menghabiskan akhir pekannya untuk berkumpul di Victoria Park atau bertemu di Warung Budhe. Hingga ia bertemu dengan Vincent (Donny Alamsyah) dan berkenalan dengan Mas Gandhi (Donny Damara). Keduanya sangat baik dan sangat membantu Mayang. Dari mereka diketahui ternyata Sekar terlibat hutang yang lumayan besar tetapi ia tidak dapat pulang karena paspornya dipakai sebagai jaminan, sehingga harus mau bekerja apa saja untuk membayar hutang sekaligus bunganya.
Ada pula kisah tentang Sari, teman Mayang yang duitnya habis untuk membelikan aneka barang keperluan pacarnya yang mirip Shah Rukh Khan. Juga tentang Yati yang bunuh diri karena tak ingin menanggung hutang yang dibebankan cowoknya.
Dari situ Mayang sadar, setiap orang memiliki masalah masing-masing. Dibantu oleh Vincent dan Mas Gandhi, mereka pun berhasil menemukan alamat Sekar. Tapi apakah belum terlambat?
Film ini sangat mengena, bukan hanya karena pemeran dan pengambilan gambarnya saja yang apik tapi juga karena bahasa yang digunakan. Selain bahasa Indonesia dan bahasa kanton (karena syuting di Hong Kong), film ini juga banyak memakai bahasa Jawa Ngoko yang cenderung kasar. Film ini cukup beda dan menarik, ada yang mau berkomentar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar