Translate

Selasa, 15 September 2015

When Harry Met Sally (1989)



Starring: Billy Crystal, Meg Ryan, Steven Ford, Carrie Fisher, Bruno Kirby


Sebuah film romantis sepanjang masa. Sebuah film yang membuktikan bahwa pria dan wanita tidak akan bisa menjadi teman. Sebuah film yang wajib ditonton. When Harry Met Sally bersetting tahun ’70-an. Pertemuan pertama Harry Burns (Billy Crystal) sibuk bermesraan dengan pacarnya yang juga teman Sally Albright (Meg Ryan). Kemudian berdua Harry dan Sally melakukan perjalanan darat dari Chicago ke New York, perdebatan tidak bisa dihindarkan. Ketika Harry mengatakan akan ada ‘percikan’ bahkan ‘hubungan’ yang lebih antara pria dan wanita sehingga mereka tidak mungkin akan berteman terus, Sally bersikukuh bahwa itu tidak selalu terjadi. Sally punya banyak teman pria. Tapi Harry menolak menjadi salah satunya.
5 tahun kemudian. Tahun ’80-an, pertemuan kedua, Harry melihat Sally yang tidak berhenti berciuman dengan kekasihnya, Joe (Steven Ford). Kemudian, lagi-lagi di perjalanan, kali ini via udara, mereka saling bercerita, dan Sally sempat terkejut mendengar Harry akan segera menikah. Tapi Sally berfikir positif karena ia juga sudah punya pacar dan pasti akan segera menikah juga.
Di sela-sela film beberapa pasangan yang sudah sepuh bercerita tentang bagaimana mereka bertemu belahan jiwa mereka, tentang keajaiban jodoh. Seperti iklan dalam film. Bahwa setiap orang punya kisah asmara yang berbeda dan selalu saja menarik. Mulai dari yang sederhana hingga yang panjang, semuanya indah.
Pertemuan berikutnya, Harry ditinggal pergi istrinya, Sally putus dari Joe. Dari kesamaan itu lantas mereka pun mulai berteman. Semakin lama semakin dekat. Harry tahu segala hal tentang Sally demikian pula sebaliknya. Sally selalu menghibur Harry saat pria itu sedih mengingat kepergian istri yang sangat dicintainya pun Harry selalu mendengar curahan hati Sally setiap malam. Sally bahkan menjodohkan Harry dengan Marie (Carrie Fisher), sahabatnya. Sebaliknya, Harry juga menjodohkan Sally dengan Jess (Bruno Kirby), sahabatnya. Lucunya, dua sahabat itu tidak tertarik pada Sally maupun Harry. Marie malah merasa cocok dengan Jess. 
Suatu hari Sally merasa sangat sedih dan ingin Harry datang menghiburnya. Namun, bukan sekedar menenangkan, keduanya terbuai hingga terjadilah hubungan yang tidak dilakukan oleh seorang teman. Sejak itu pertemanan mereka berubah, menjadi semakin jauh dan jauh. Harry berusaha memperbaiki keadaan dan meminta maaf berulang kali tapi Sally tetap tidak bisa menerimanya. Lalu bagaimana? Bisakah mereka kembali berteman? Selalu waktu yang bisa menjawab. Namun film ini tidak usang dimakan waktu. Bahkan setelah lebih dari 25 tahun sejak pertama kali dirilis, film ini tetap apik dan selalu direkomendasikan. Sangat, sangat, bagusss.

Minggu, 06 September 2015

Parker (2013)


Starring: Jason Statham, Nick Nolte, Michael Chiklis, Jennifer Lopez 

Ini prinsip, bukan tentang uang atau yang lain, tapi tentang prinsip. Begitu kira-kira ungkapan Parker (Jason Statham) pada Hurley (Nick Nolte), mertuanya, yang memintanya untuk menghentikan dendamnya terhadap empat kawanan pencuri yang berbahaya. Semula, mertuanya itu yang mengenalkan Parker pada kawanan pencuri itu, Parker pun setuju untuk melakukan aksi di sebuah bazar tahunan, dengan pembagian 200 ribu dollar untuk masing-masing orang. Setelah berhasil, Melander (Michael Chiklis), salah seorang kawanan itu menjadi serakah dan menawarkan menyimpan uang itu untuk modal mencuri di tempat lain dengan hasil yang jauh lebih besar. Parker menolak sehingga ia ditembak dan dilempar ke jalan. Mereka mengira Parker sudah mati. 
Setelah memulihkan keadaan, Parker mulai beraksi. Mencuri mobil demi mobil untuk menghilangkan jejak, mencari keempat kawanan itu berada. Bukan hal yang mudah karena mereka memiliki relasi yang siap membunuh Parker. Istri dan mertuanya pun terancam, tapi Parker selalu selangkah lebih maju. Dari seorang mafia yang masih saudara salah satu kawanan, Parker mendapatkan informasi mereka ada di kawasan mewah Palm Beach. Ia pun terbang ke Palm Beach dengan membawa Identitas palsu sebagai Mr. Pittman. 
Disana Parker bertemu Leslie Rodgers (Jennifer Lopez), agen properti yang membantunya mencari rumah. Mereka berkeliling kota melihat rumah-rumah mewah seharga jutaan dollar. Diantara rumah-rumah itu Parker hanya antusias pada satu rumah yang tidak terlalu menarik milik Rodriguez, ditambah cerita Leslie tentang sang pemilik rumah, Parker yakin satu hal. Dan dia membuktikannya pada malam harinya. Benar saja, kawanan yang dicarinya tinggal disana. Parker sempat merusak beberapa senjata di rumah itu sebelum keluar dari sana. Diluar, Leslie telah menantinya. Dalam marahnya, Parker tersentuh mendengar curhat Leslie tentang dirinya. Mereka membuat kesepakatan untuk saling membantu.  
Alangkah terkejut Leslie mengetahui pencurian besar yang direncanakan kawanan itu, tapi ia tak bisa mundur. Leslie memberikan informasi dengan detil kepada Parker, yang bisa membaca dengan jelas bagaimana pencurian itu terjadi nanti. Tapi penyerangan di hotel lagi-lagi membuat Parker hampir mati. Polisi pun mencurigai Leslie.  
Sebuah aksi yang sangat elegan. Jason Statham tidak pernah salah memilih peran di setiap filmnya. Serupa tapi tak sama, dan selalu menarik. Kali ini sebagai pencuri yang berprinsip. Didampingi Jennifer Lopez yang seksi. Meski tanpa adegan hot yang berarti keduanya tetap berhasil menghadirkan sedikit sensualitas diantara kawanan perampok yang sebagian besar menyeramkan. Lantas apakah perampokan senilai 75 juta dollar itu berhasil? Apakah Parker bisa memnbalaskan dendamnya? Bagaimana Parker memenuhi janjinya pada Leslie? Film Parker ini sangat menarik untuk disimak.

Jumat, 04 September 2015

Marie Antoinette (2006)

Starring: Kirsten Dunst, Jason Schwartzman, Asia Argento, Rip Torn, Jamie Dornan 

Perjalanan Putri Austria untuk menikah dengan Pangeran Louis XVI (Jason Schwartzman) di Perancis menjadi awal kisah Marie Antoinette (Kirsten Dunst) yang tersohor itu. Ratusan bahkan ribuan warga Perancis telah menanti kedatangan Putri cantik yang masih belia itu. Menikah di usia 15 tahun, pasangan itu tidak bisa serta merta melepas jiwa kekanakan mereka. Disaat Louis sibuk dengan hobinya berburu, Marie juga masih senang bermain dengan teman-temannya. Mendapatkan keturunan bukan hal yang penting bagi mereka. Terkadang Marie merasa tertekan dengan pesan ibunya soal anak, yang nantinya menjadi penerus kerajaan dan pembawa perdamaian antar dua wilayah, tapi ia tak bisa berbuat lebih banyak. Louis sering meninggalkannya, bahkan tidak pernah menyentuhnya sejak mereka menikah.
Film ini menyuguhkan kisah di balik tembok Istana Versailles yang megah, yang kadang tidak seindah bangunan Istana itu sendiri. Ada cerita Raja Louis XV (Rip Torn) yang tidak bisa jauh dari gundiknya, Comtesse Du Barry (Asia Argento), yang tidak disukai Marie. Sering juga terdengar cemoohan terhadap Marie yang belum juga memiliki anak disaat saudara yang lain sudah memilikinya. Terbuat dari emas dengan kaca-kaca dan taman air mancur yang memukau, keindahan Istana tidak berbanding lurus dengan kebahagiaan para penghuninya.
Di usia 19 tahun, Louis XVI menggantikan Raja yang mangkat setahun sebelumnya. Menjadi Ratu Perancis tidak mengubah kebiasaan Marie bersenang-senang dengan berbelanja, menonton opera, dan berjudi. Ketika akhirnya Marie melahirkan seorang Putri, Louis menghadiahkan sebuah graha. Namun Marie tetap saja senang menghamburkan uang kerajaan untuk memenuhi hasrat pribadinya. Disaat yang bersamaan Perancis membutuhkan dana besar untuk Perang, selain Revolusi Perancis yang mulai bergaung. Sebuah dilema bagi Raja yang sangat menyayangi istrinya. Marie bahkan sempat berselingkuh dengan Kolonel Swedia, Axel Fersen (Jamie Dornan). Tapi Raja menutup mata terhadap hal itu.
Memiliki anak kedua, seorang Pangeran, Marie mulai belajar menjadi Ratu yang lebih bijak. Tapi terlambat. Kemarahan rakyat yang lapar tidak bisa dibendung lagi. Mereka menghancurkan apa saja bahkan menyerbu Istana untuk membunuh Ratu yang tidak bertanggung jawab. Meski berusaha untuk bertahan dan memperbaiki keadaan tapi tidak berhasil. Louis dan Marie dipaksa keluar dari Istana.
Bioghrapy singkat Marie Antoinette ini menyimpan tanya, membuat penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi pada Ratu yang begitu populer itu? Pengetahuan baru didapat, tentang Istana dan Kerajaan yang meski pernah jatuh tapi tetap bangkit dan kokoh hingga sekarang. Sejarah yang dipoles hingga nampak kekinian. Dan ya, aktris cantik Kirsten Dunst sangat sesuai berperan sebagai Marie. Secara keseluruhan bagus, hanya sedikit membosankan karena alur yang datar tanpa klimaks yang berarti. Untuk referensi, film ini jangan dilewatkan.