Translate

Selasa, 07 Juli 2015

Eat, Pray, Love (2010)



Starring: Julia Roberts, Javier Bardem, Hadi Subiyanto, Tuva Novotny, Richard Jenkins

Berada di titik terberat dihidupnya membuat Elizabeth Gilbert (Julia Roberts) ingat pertemuannya dengan Ketut Liyer (Hadi Subiyanto) di Bali beberapa bulan yang lalu. Ramalan Ketut tentang Liz yang akan kehilangan semuanya sepertinya bakal terjadi. Liz benar-benar kacau, pernikahannya jauh dari bahagia, ia sudah tidak mencintai suaminya lagi, dan ia rela melakukan bahkan memberikan apa saja asal urusan perceraiannya bisa segera selesai. Liz juga ingat Ketut mengatakan ia akan kembali ke Bali.
Setelah melewati beberapa fase kegalauan, Liz bangkit dan memutuskan untuk melakukan perjalanan untuk menemukan ‘dirinya’ yang bahagia. Tujuan pertama adalah Italia, tempat makanan lezat berasal: pizza, spaghetti, sebutkan saja. Liz bahkan merasa lebih hidup saat bertemu Sofi (Tuva Novotny), seorang teman baru yang bersama pacar dan kawan-kawannya mengajarkan banyak hal tentang Italia pada Liz.
Kemudian Liz menuju India, dimana ia ingin menemukan kedamaian hati dan keseimbangan pikiran. Dengan berbagai meditasi Liz merasa ia akan menjadi manusia yang murni. Tapi, tidak semudah itu. Liz bahkan tidak bisa fokus dengan pikirannya sendiri. Meditasinya tidak pernah berhasil. Hingga ia bertemu dengan Richard from Texas (Richard Jenkins). Pria yang semula begitu menyebalkan ternyata dengan rendah hati mau mentransferkan ilmu yang luar bisa pada Liz.
Lalu di Bali, Liz kembali menemui Ketut. Dari Ketut, Liz belajar menerapkan aneka pelajaran yang didapatnya secara seimbang. Dan semuanya nyaris berantakan saat Liz bertemu Felipe (Javier Bardem). Pria itu berhasil mempesona Liz, membuat keseimbangan Liz goyah. Meski tidak bisa mengelak saat ditanya soal cinta tapi Liz tidak bisa menerima Felipe. Liz perlu waktu. Hingga Ketut meyakinkan bahwa cinta adalah bagian dari keseimbangan hidup itu sendiri.
Secara keseluruhan film ini sangat menarik. Pengambilan gambar yang apik di beberapa negara menjadi daya tarik tersendiri. Terlepas dari kisahnya yang sederhana tapi nyata, dan aktrisnya yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Film ini layak mendapat dua jempol. Bahwa kadang kita memang harus berani keluar dari zona nyaman untuk menemukan kenyamanan yang lain. Sangat menginspirasi. Sangat. Indah.