Translate

Rabu, 20 Agustus 2014

District 13: Ultimatum (2009)

Starring:David Belle, Cyril Raffaelli, Philippe Torreton


Setelah sempat hampir dimusnahkan pada seri pertama, kali ini penonton disuguhi ketentraman kehidupan di Distrik 13. Well, paling tidak itulah yang terlihat pada awal film, sebelum kemudian ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain. Sialnya, pihak tersebut adalah orang dalam pemerintahan bahkan agen yang menjadi kepercayaan Presiden Perancis. 
Tentu saja Leitto (David Belle) tidak tinggal diam, ia melihat dan menyimpan video yang bisa dijadikan bukti kejahatan DISS. Pada saat itu, Leito juga mendapat pesan dari Damien Tomaso (Cyril Raffaelli) untuk mengeluarkannya dari penjara secepatnya. Pihak DISS juga yang mengarang tuduhan dan menangkap Toreto yang tidak bersalah. DISS merupakan komponen pemerintah yang bertanggung jawab terhadap keamanan dalam negeri. Kenyataannya, mereka malah membuat kerusuhan dan mengkambinghitamkan masyarakat Distrik 13.
Banyak aksi seru yang dilakukan dua pahlawan beda dunia itu. Meski tidak jauh berbeda dengan seri pertamanya tapi tetap saja menarik. Kejar-kejaran antara Leito dan para polisi juga tetap menegangkan. Beberapa percakapan dan adegan konyol yang disisipkan menambah kesegaran film ini. 
Lalu, kegemparan terjadi, Presiden (Philippe Torreton) dipaksa mengambil keputusan sulit. Distrik 13 harus segera dievakuasi sebelum dihancurkan. Namun, tidak semuanya ikut andil. Masih ada ribuan jiwa yang menolak dipindahkan. Leito dan Damian mengumpulkan pimpinan klan dan membuat rencana. Mereka harus bisa menghentikan serangan itu. Mereka harus menyerang kantor pertahanan negara lebih dulu. Mereka harus memberitahu Presiden keadaan yang sebenarnya.
Film ini menggunakan bahasa Perancis yang tidak mudah dipahami semua orang. Tidak semua teks bisa diterjemahkan. Namun tidak mengurangi ketegangan dan keseruan dari film ini. Bagi yang belum sempat menonton seri pertamanya masih bisa menonton film ini. Jadi, tonton saja.


Minggu, 10 Agustus 2014

My Sassy Girl (2008)

Starring: Jesse Bradford, Elisha Cuthbert, Austin Basis, Joanna Gleason

Perkenalan Charlie Bellow (Jesse Bradford) di awal film menjadi pembuka yang menarik, tapi tidak demikian dengan kisah keseluruhan film yang disadur dari serial Korea bertajuk sama. Pertemuan Charlie dengan Jordan Roark (Elisha Cuthbert) sedikit tidak wajar. Charlie begitu baik menolong Jordan yang mabuk dan pingsan di stasiun kereta namun kebaikan kadang mengancam bukan? Karena bukannya berterimakasih, Jordan malah selalu merepotkan Charlie. Patut diakui karakter Jordan benar-benar sulit dipahami. 
Anehnya, Charlie menganggap segala keanehan Jordan sebagai pesona. Entah bagaimana Charlie tidak pernah bisa menolak permintaan Jordan. Bersama Leo (Austin Basis) sahabatnya, Charlie menyimpulkan dirinya telah jatuh cinta.
Bagaimana dengan Jordan? Apa yang dipikirkan gadis itu ketika menampar Charlie? Atau memaksanya terjun ke laut? Bagaimana bisa Jordan memperkenalkan pria pilihan ayahnya pada Charlie? Atau meminta Charlie menulis surat dan menguburnya sebelum ia meninggalkannya? Mereka berpisah di stasiun dan berjanji untuk bertemu dan membaca surat mereka tepat setahun kemudian. 
Setahun berlalu dan takdir kadang tidak selalu berpihak. Jordan tidak menepati janjinya. Meski sedih tapi Charlie tetap percaya cintanya pada Jordan akan mengembalikan gadis itu padanya. Charlie memutuskan untuk hidup dan memenuhi permintaan Bibi Sally (Joanna Gleason) yang ingin memperkenalkannya pada seseorang. Bisa ditebak siapa orang itu?
Berbeda dengan serialnya, film ini menceritakan kisah yang lain. Mungkin tidak ingin terjebak dengan kesuksesan serialnya tapi malah membuat film ini datar dan sedikit membosankan. Karakter tokoh utamanya pun lain. Tidak begitu menarik tapi lumayan melihat Jesse Bradford yang cute.


Minggu, 03 Agustus 2014

Faster (2010)

Starring: Dwayne Johnson, Carla Gugino, Billy Bon Thornton, Oliver Jackson


Bebas dari penjara tidak membuat pria kekar ini berhenti melakukan kejahatan. Satu hari satu orang berhasil ditembaknya dengan sadis. Membuat polisi kelabakan dan meresahkan warga. 
Detektif Cicero yang ditugaskan menangani kasus ini menemukan motif sang pembunuh. Sebuah video ditunjukkannya pada Polisi (Billy Bob Thornton) yang menjadi rekannya. Video yang menggambarkan bagaimana seorang Driver (Dwayne Johnson) bisa menjadi sebengis itu. Video yang menayangkan alasan kenapa Driver itu begitu dendam pada target-targetnya.
Di tempat lain seorang Pembunuh bayaran (Oliver Jackson) siap melaksanakan tugasnya menghabisi Driver. Namun, kelambanannya membuat sang klien membatalkan perintah itu. Meski demikian, rasa penasaran membuatnya tidak melepas Driver begitu saja. Ia terus mengejar hingga tiba di sebuah gereja keliling, tempat target terakhir membacakan khutbahnya. 
Kedamaian dan iringan doa membuat Driver urung menembak target terakhirnya. Ia memutuskan untuk berhenti ketika Pembunuh bayaran itu tiba dan siap menembakkan pelurunya. Sebelumnya ia mengingatkan satu target yang luput dari kejaran Driver, seseorang yang menyewa Pembunuh bayaran untuk membunuh Driver. Kemudian Polisi datang.
Siapa seharusnya target terakhir Driver? Apakah ia berhasil menuntaskan dendamnya? Satu kisah yang menarik, meski sedikit kelam. Misterius pada awal tapi diakhiri dengan begitu jelas dan adil meski tidak sepenuhnya benar.

Sabtu, 02 Agustus 2014

The Spy Next Door (2010)

Starring: Jackie Chan, Magnus Scheving, Amber Valletta, Madeline Carroll, Will Shadley, Alina Foley

Jatuh cinta membuat Bob Ho (Jackie Chan) rela melakukan segalanya, termasuk melepas pekerjaannya sebagai agen mata-mata CIA yang ditugaskan oleh intelijen Cina. Maka, setelah menyelesaikan satu tugas terakhir, yakni meringkus sekelompok orang Rusia pimpinan Anton Poldark (Magnus Scheving) yang ingin menguasai kilang minyak, Bob Ho pun pensiun. 
Selanjutnya Bob Ho pun berkonsentrasi mendekatkan diri pada Gillian (Amber Valletta), terutama pada ketiga anaknya, yang tidak terlalu menyukai Bob. Kesempatan datang ketika Gillian terpaksa pergi meninggalkan rumah dan anak-anak untuk menjenguk ayahnya yang sakit. Meski tidak terlalu yakin tapi Gillian menerima tawaran Bob menjaga Faren (Madeline Carroll), Ian (Will Shadley), dan Nora (Alina Foley).
Ternyata pekerjaan itu lebih sulit daripada menjadi agen CIA, setidaknya begitulah menurut Bob. Faren yang tidak selalu menurut, Bill yang selalu bikin ulah, dan Nora yang hobi lari darinya membuat Bob kewalahan. Tak habis akal, Bob pun meminjam peralatan mata-mata CIA untuk mengawasi ketiga bocah. 
Masalah muncul ketika Poldark yang kabur dari penjara mengejar Bob yang dianggap telah mencuri filenya. Meski berusaha tapi Bob tidak bisa menyembunyikannya dari anak-anak bahwa ia adalah mantan agen CIA. Betapa sedihnya ia ketika mendengar Faren melapor pada Gillian tentang hal itu. Tentu saja Gillian marah dan memutuskan Bob.
Namun bagaimana jika anak-anak tidak mau melepas Bob? Ian yang bercita-cita sebagai mata-mata bahkan mulai memuja Bob. Faren pun mulai mengikuti apa kata Bob. Mereka bahkan berhasil bekerja sama mengalahkan Poldark dan kawanannya. Bisakah Bob terus bersama Gillian? 
Film yang menyenangkan, Nora begitu menggemaskan, bahkan kucing dan kura-kura pun bisa berakting indah di film ini. Ringan, lucu dan menarik. Sangat menghibur.