Translate

Minggu, 30 November 2014

The Three Musketeers (2011)

Orlando Bloom, Milla Jovovich, Matthew Macfadyen, Luke Evans, Ray Stevenson, Logan Lerman

Pada jamannya Musketeers pernah dianggap sebagai Pahlawan di Perancis. Namun saat perang usai, Musketeers sudah tidak dibutuhkan, mereka tercerai berai, bahkan tersisa Tiga Musketeers yang tidak lagi memiliki tugas kenegaraan. Mereka hanya menghabiskan waktu bersama, entah sampai kapan. Dipimpin Raja yang masih sangat muda, yang tidak terlalu menguasai masalah pemerintahan, Perancis begitu rapuh. Ditambah Kardinal yang berkhianat dan Kapten yang sewenang-wenang, Perancis seolah tinggal menunggu waktu.
Tersebutlah D'Artagnan (Logan Lerman), seorang pemuda desa yang ingin menjadi seorang Musketeer. Dalam perjalanannya ke Paris ia sempat berkelahi dengan seseorang yang belakangan diketahui merupakan Kapten Istana. Di paris, Artagnan mengatur janji bertarung dengan Athos (Matthew Macfadyen), Porthos (Ray Stevenson) dan Aramis (Luke Evans) yang tak lain adalah Tiga Musketeers. Persahabatan mulai terjalin saat keempatnya berhasil mengalahkan pasukan Istana, bahkan mereka berempat dipanggil untuk menemui Raja.
Cerita mulai berkembang saat Kardinal, bersama Milady de Winter (Milla Jovovich), double agent yang cantik, menjalankan rencana jahatnya untuk mengadu domba Pernacis dan Inggris. Berkat kemampuannya, Milady berhasil mengambil permata Ratu untuk disimpan di London. Tuduhan pun akan mengarah pada Duke of Buckingham (Orlando Bloom). Harapan akan terjadinya perang hampir terwujud saat D'Artagnan dan Tiga Musketeers diminta Dayang Istana untuk mengambil kembali permata itu. Ya, demi menepis kecurigaan Raja, Ratu wajib memakai kalung permata pada pesta yang akan diadakan minggu depan. Bisakah?
Taktik dan strategi dirancang sedemikian rupa. Pertempuran tak bisa dihindari. Dendam terbalas, meski bukan tanpa balasan. Dengan balon udara yang dilengkapi meriam dan banyak senjata tangguh lainnya, perang di udara tidak bisa lebih seru lagi. Namun bagaimana jika lawan memiliki peralatan yang jauh lebih canggih?
Three Musketeers bukanlah kisah baru tapi film ini berhasil mengadaptasinya dengan sangat modern. Milady sukses menjadi pemanis yang seksi dan menggoda. Film ini menyajikan banyak adegan dengan begitu maksimal hanya saja durasi yang terbatas menjadikan beberapa seperti cuplikan yang terpotong begitu saja. Namun tetap tidak mengurangi keseruan film ini. Bagus dan wajib ditonton.

Senin, 17 November 2014

He's Just (Not) That Into You (2010)

Ginnifer Goodwin, Justin Long, Kevin Connolly, Jennifer Aniston, Ben Affleck, Jennifer Connelly, Scarlet Johansson, Bradley Cooper, Drew Barrymore



Sudah sejak sejak pertemuan mereka namun tidak ada tanda-tanda Connor (Kevin Connolly) akan menghubungi Gigi (Ginnifer Goodwin). Kegalauan melanda hingga Gigi memberanikan diri menelfon bahkan mendatangi bar tempat Connor biasa mampir. Disana, Gigi bertemu Alex (Justin Long), sahabat Connor yang memberitahu bahwa Connor tidak tertarik padanya. Alex juga memberi banyak informasi menarik mengenai aturan bagaimana sikap pria yang tertarik pada wanita.
Di tempat lain, Beth (Jennifer Aniston) juga galau memikirkan hubungannya dengan sang pacar yang sudah berjalan 7 tahun, tanpa ikatan pernikahan. Meski Neil (Ben Affleck) sudah meyakinkan bahwa pernikahan bukan segalanya tapi Beth tetap tidak bisa terima. Mereka pun berpisah.
Sedang Janine (Jennifer Connelly) yang tidak menyadari keretakan rumah tangganya seperti terbangun saat sang suami menyatakan telah tidur dengan wanita lain. Meski tidak ingin tapi Ben (Bradley Cooper) tidak tahan dengan godaan Anna (Scarlett Johansson) yang cantik dan seksi.
Dan Mary (Drew Barrymore) begitu antusias mencari jodoh via online Meski sering mendapat harapan palsu tapi Mary tidak menyerah.
Begitu banyak kisah manusia yang menarik dipaparkan di film ini. Bahwa cinta lebih dari sekedar cerita, pernikahan bukannya tanpa kesiapan. Tidak mudah menemukan tapi jangan pernah menghapus harapan. Bahwa jodoh pasti bertemu.
Film ini berakhir bahagia ketika Alex menyadari pengecualiannya pada Gigi, ketika Neil melamar Beth, dan Mary bertemu Connor. Kebahagiaan yang berbeda juga hadir dalam perpisahan Janine dan Ben. Film ringan bertabur bintang yang sayang untuk dilewatkan.

Jumat, 14 November 2014

Quantum of Solace (2008)

Starring: Daniel Craig, Judi Bench, Gemma Artenton, Olga Kurylenko, Mathieu Amalric

 
Kejar-kejaran antara James Bond (Daniel Craig) dengan banyak anak buah musuhnya menjadi pembuka yang menarik. Dilanjutkan dengan penangkapan dan interogasi terhadap sang musuh yang berhasil kabur dengan bantuan salah satu penasihat kepercayaan M (Judi Dench). Benar-benar menguji dan membuka mata bahwa orang terdekat bisa jadi pengkhianat.
Quantum of Solace merupakan sekuel dari seri sebelumnya Casino Royale. Jika pada seri sebelumnya James Bond kehilangan kekasihnya maka di film ini belum ada wanita yang mencuri perhatian Bond kecuali untuk urusan bisnis. Salah satunya adalah Fields (Gemma Artenton) yang diintruksikan oleh M untuk menemani Bond. Selain itu ada pula Camille (Olga Kurylenko) yang tiba-tiba datang menolong Bond tapi kemudian hampir membunuhnya.
Misi untuk mencari tahu organisasi milik Dominic Greene (Mathieu Amalric) yang mencurigakan dihentikan tiba-tiba, tepat saat Bond mulai menemukan keganjilan. Perseteruan antara M yang patuh perintah dan Bond yang tetap ingin melanjutkan, memaksa M untuk melepas agen kesayangannya Bersama Camille, Bond mulai mengumpulkan bukti kecurangan Greene. Dendam masa lalu menjadikan Camille kuat dan bersama Bond, ia berhasil membalaskannya. Adegan pengejaran bukan hanya di darat, tapi juga di laut dan udara. Bond seperti pahlawan serba bisa.
Sebagaimana film-film Bond yang selalu menampilkan kendaraan mewah, senjata dan peralatan super canggih, kali ini pun demikian. Terbang ke beberapa negara juga menjadi bagian dari serial 007. Demikian mungkin cara Bond menunjukkan bahwa ia seorang mata-mata berkelas. Meski banyak film serupa tapi ada fanatisme tersendiri yang membuat serial ini selalu dinanti dan tidak boleh dilewatkan.

Senin, 03 November 2014

Belahan Jiwa (2005)

Starring: Dian Sastrowardoyo, Marcella Zalianti, Dinna Olivia, Nirina Zubir, Rachel Maryam, Alexander Wiguna



Persahabatan empat gadis cantik yang begitu erat membuat mereka merasa lebih sebagai soulmate, belahan jiwa. Meski memiliki kesibukan masing-masing tapi Arimbi (Marcella Zalianti), Cairo (Rachel Maryam), Farlyna (Dinna Olivia), dan Baby Blue (Nirina Zubir) tidak pernah melewatkan kebersamaan mereka. Semua dilakukan bersama bahkan, entah bagaimana mereka bisa berkenalan dengan cowok hingga berpacaran dalam waktu yang hampir bersamaan. Hanya saja keempatnya masih enggan memperkenalkan gebetan barunya pada sahabat sekaligus soulmatenya. 
Di tempat lain, di tengah hujan lebat, Cemara (Dian Sastrowardoyo) berlari-lari menuju rumah Bumi (Alexander Wiguna) untuk memberikan lukisan hasil karyanya. Dengan senang hati Bumi menerimanya, namun pria itu lebih mengkhawatirkan kesehatan Cemara. Banyak kejadian dimasa kecil yang meninggalkan bekas trauma yang mendalam dalam diri gadis itu. Membuatnya sedikit berbeda, aneh, dari yang lain. Dan Bumi terlalu mencintai Cemara. Meski ingin, tapi Cemara belum memperkenankan Bumi untuk menikahinya, namun Bumi sabar menunggu. 
Kembali pada empat sahabat yang galau karena entah bagaimana mereka bisa hamil padahal belum ada satu pun dari mereka yang menikah. Meski bingung, Baby Blue dan Farlyna tetap bahagia dengan kehamilan mereka. Lain dengan Arimbi yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Sedang Cairo memilih untuk tidak peduli. Yang mengejutkan adalah ketika keempatnya baru menyadari, mereka berpacaran dengan orang yang sama, Bumi. 
Cemara pun terkejut menyadari dirinya hamil. Bumi yang tidak mau memaksanya untuk segera menikah, selalu menjaganya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Namun tetap saja, Cemara punya jalan sendiri yang luput dari perhatian Bumi. Di tengah hutan, Cemara bertemu empat sahabat yang saling menguatkan. Lalu, yang terjadi selanjutnya benar-benar diluar dugaan. 
Ada banyak tanda tanya di film ini yang sukses membuat penasaran. Yang terutama tentang siapa sebenarnya Bumi dan apa yang sebenarnya terjadi pada Cemara? Lalu, ucapan empat sahabat yang berulang-ulang bahwa mereka adalah soulmate sehidup semati sepertinya merupakan simbol. Dan semuanya terjawab pada akhir kisah. Menarik. Terlepas dari banyaknya bintang yang bermain didalamnya tapi kisah yang berbeda membuat film ini wajib disimak.